Jumat, 18 November 2011

MUSEUM DIRGANTARA MANDALA

MUSEUM DIRGANTARA MANDALA


Museum Dirgantara Mandala berlokasi  di ujung utara Kabupaten Bantul dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Sleman tepatnya di area komplek Pangkalan Udara TNI-AU Adisucipto Yogyakarta. 


walau pun letaknya agak tersembunyi di dalam kompleks TNI AU , Akan tetapi akses menuju tempat ini sangatlah mudah. Karena hanya berjarak sekitar 200m dari jalan utama Janti (Ring Road timur) Jogjakarta. Dimana jalan ini banyak dilintasi oleh kendaraan umum, baik bus (antar kota maupun dalam kota) atau kendaraan umum lainnya.

Museum ini merupakan Museum Dirgantara terlengkap di Indonesia yang  menempati Area seluas lima hektar dengan luas bangunan sekitar 7.600 m2. Museum Dirgantara Mandala sejarahnya berasal dari penggabungan dua Museum yakni Museum Pusat AURI yang didirikan 1967 di Jakarta dan Museum Pendidikan atau Taruna yang sudah ada di komplek pendidikan AKABRI Bagian Udara Jogja. Pada 1977 keduanya kemudian digabungkan.


Koleksi Museum Dirgantara Mandala memamerkan benda-benda koleksi sejarah, antara lain : koleksi peninggalan para pahlawan udara, diorama, pesawat miniatur, pesawat terbang dari negara-negara Blok Barat dan Timur, senjata api, senjata tajam, mesin pesawat, radar, bom atau roket, parasut dan patung-patung tokoh TNI Angkatan Udara.



Dalam museum ini, para pengunjung dapat menyaksikan pesawat-pesawat dan benda sejarah dalam perjuangan TNI Angkatan Udara, sejak perang kemerdekaan sampai saat ini. Selain itu bisa dilihat pula diorama dari satelit Palapa dan kapal ruang angkasa Challenger, yang mengorbitkan satelit tersebut. 

Gedungnya dibagi menjadi enam ruang. Yakni, RuangUtama, Ruang Kronologi I dan II, Ruang Alutsista, Ruang Paskhas, Ruang Diorama, dan Ruang Minat Dirgantara.


a. Ruang Utama
Di ruang ini di pajang  Beberapa foto Mantan Pimpinan TNI – AU , Antara lain: Laksamana Udara suryadi Pimpinan TNI – AU (Kepala stafmTRI AU tahun1946 – 1962), Laksamana Udara Omar Dani (Mentri Panglima Angkatan Udarta tahun 1962 – 1965), Laksamana Muda Udara Sri Muljono Herlambang (Menteri Panglima Angkatan Udara 1965 – 1966), Laksamana Muda Udara Roesmin Nurjadin ( Menteri Panglima angkatan udara tahun 1966 – 1969, Marsekal TNI Suwoto Sukendar (Kepala Staf TNI Angkatan Udara tahun 1969 – 1973, Marsekal TNI Saleh Baasarah (Kepala Staf TNI Angkatan Udara Tahun 1973 – 1976). Selain foto-foto tersebut, diruang ini juga di pamerkan Lambang – Lambang dan Motto dari korps TNI-AU antara lain: Swa Bhuwana adalah lambang TNI angkatan Udara, yang artinya sayap Tanah Air, Pataka Komando Opearesi TNI AU (Koopsau), Dengan Motto: Abhibuti Antarikhse Artinya : keunggulan di udara adalah tujuan utama, Pataka Komando Panduan tempur Udara (Kopatdara) Dengan Motto : Nitya Smakta Maarwati SarwabayaArtinya : senantias siaga bertindak terhadap segala ancaman bahaya, Pataka komando pertahanan Udara (Kohadud) Dengan Motto nya Surakhsita Nabhastata
Artinya : Udara yang di pertahankan dengan baik
b. Ruang Kronologi I dan II , Di Ruang ini pengunjung bisa melihat diorama sejarah dan dokumen-dokumen semasa zaman Proklamasi Kemerdekaan, pembentukan AURI, Serangan Udara Pertama terhadap Semarang-Salatiga-Ambarawa, Operasi Penumpasan PKI Muso/Madiun, Operasi Lintas Udara, Pembentukan Skadron AURI tahun 1950, Penumpasan DI/TII-PRRI/Permesta-Trikora-Dwikora, Operasi Non Militer TNI AU, hingga Operasi Penumpasan sisa-sisa pemberontakan G30S/PKI.

c.Ruang Alutsista
di ruang ini kita dapat melihat peralatan tempur TNI-AU, antara lain : rudal antipesawat, senjata PSU (penangkis serangan udara) dan beberapa senapan yang dipakai oleh pasukan Indonesia yang melawan Belanda waktu itu. Beberapa pesawat, dirancang bisa dinaiki oleh pengungjung. Tentu saja secara statis, tidak diterbangkan. Jadi siapapun bisa langsung tahu keadaan di dalam pesawat, dan teknologi yang sudah ada saat itu. jenis Tu-16 yang terletak di pelataran museum. Ada juga pesawat PBY-5A Catalina dan UF 1 Albatros IR-0117. Catalina buatan AS masuk ke jajaran Skadron V Lanud Abdulrachman Saleh pada 1950. AURI mendapatkan delapan Catalina bekas pakai AU Hindia Belanda sebagai realisasi Konferensi Meja Bundar, 1949.


Sementara Albatros, pesawat amfibi angkut sedang buatan AS juga masuk ke dalam jajaran Skadron V Intai Laut AURI- Lanud Abdulrachman Saleh tahun 1955. AURI membeli sebanyak delapan pesawat dari AS, Selain, ketiga pesawat, di halaman masih ditempatkan rudal pertahanan udara jarak sedang SA-75 buatan Soviet alat ini sempat digunakan sebagai salah satu senjata untuk mempertahankan Ibu Kota.

D.RUANG DIORAMA
Diruang ini Terdapat beberapa Diorama Antara lain: Deorama penerbangan pertama pesawat merah putih, Diorama peristiwa 29 juli 1947, Diorama setelah penerbangan pertama, Diorama Trikora, Diorama Satelit (SKSD) Palapa.


Uraian Diatas hanyalah beberapa gambaran dari apa yang bisa kita temukan di Museum Dirgantara Mandala , Untuk lebih lengkapnya, silahkan Anda Alokasikan waktu dan Budget anda untuk berwisata ke tempat ini, karena banyak manfaat yang bisa kita ambil dari tempat ini. Dengan berkunjung ke tempat ini, kita dapat  berlibur sekaligus belajar sejarah perjuangan para pahlawan-pahlawan yang berjasa mengamankan langit Indonesia tercinta. So ..tunggu apalagi, Datang dan Nikmati


MUSEUM KERETA PUSAKA





Museum Kereta Pusaka Berlokasi hanya sekitar 100m sebelah barat Keraton Jogjakarta. Kereta adalah Kendaraan Utama di masa dahulu, dan juga sekaligus sebagai Pusaka Keraton, Oleh karena itu, untuk melestarikan dan menjaganya, Dibangunlah Museum ini .

Ibarat mobil, kereta pun mempunyai Nama, bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Museum Kereta Pusaka menyimpan berbagai koleksi kereta milik Kraton, beberapa diantaranya adalah Kyai Garuda Yeksa, Kereta yang dipergunakan untuk acara kirab dalam rangkaian penobatan Sri Sultan Hamengku Buwono VI sampai X, Kyai Jaladara digunakan Sultan untuk tugas keliling desa dan Kyai Kanjeng Jimat yang digunakan Sri Sultan Hamengku Buwono I sampai III untuk acara Garebeg atau menjemput tamu-tamu khusus.




Nama-nama dari kereta yang di pamerkan di Museum tersebut antara lain adalah kereta Kyai Jongwiyat, kereta Kyai Jolodoro, kereta Roto Biru,  kereta Kyai Rejo Pawoko, kereta Landower, kereta Premili, kereta Kus Sepuluh, kereta Kapulitin, kereta Kyai Kutha Kaharjo, kereta Kus Gading, kereta Kyai Puspoko Manik, kereta Roto Praloyo, kereta Kyai Jetayu, kereta Kyai Harsunaba, kereta Kyai Wimono Putro, kereta Kyai Manik Retno, kereta Kanjeng Nyai Jimad, kereta Mondro Juwolo, kereta Garudo Yeksa, kereta Landower Wisman, kereta Landower Surabaya, Kereta Kyai Noto Puro.




Selain kareta yang di pamerkan, ada juga replika pelana milik Sultan HB VIII, yaitu pelana Kyai Cekatha. Pelana Sultan yang asli dengan berhiaskan emas dan butiran berlian.

Bentuk kereta juga membedakan fungsi dan penggunanya. Kereta jenis pertama digunakan oleh Sultan untuk kendaraan rekreasi. Jenis kedua digunakan oleh beberapa kelompok terpandang seperti para pengawal sultan, rombongan penari keraton, dan para komandan prajurit keraton. Yang ketiga adalah kereta khusus Sultan dan keluarganya. 


Kyai Ratapralaya yang dibuat di kampung Rotowijayan adalah kereta jenazah khusus bagi Sultan yang sudah mangkat. Dalam sejarahnya, kereta ini baru digunakan dua kali.

Sebagai pusaka keraton, kereta-kereta tesebut juga mendapat penghormatan berupa acara Jamasan. Jamasan adalah kegiatan memandikan, membersihkan , dan permohonan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa.






Jamasan pusaka keraton selalu jatuh pada Selasa Kliwon atau Jumat Kliwon pertama tiap bulan Suro( bulan pertama dalam kalender Jawa). Upacara jamasan pusaka Keraton Yogyakarta berlangsung di dua tempat yaitu di Gedong Pusaka dan di  Museum Kereta Pusaka Keraton Yogya.
 

Pelaksanaan jamasan pusaka di  Museum Kereta Pusaka hanya khusus untuk kereta pusaka. Upacara jamasan kereta pusaka dipimpin oleh sesepuh abdi dalem keraton yang bertugas menjaga museum tersebut.Kereta yang wajib di jamasi tiap tahun adalah kereta Nyai Jimat.Kereta Nyai Jimat merupakan kereta kebesaran Sultan HB I sampai dengan Sultan HB IV yang dianggap sebagai sesepuh kereta-kereta yang lain.




Dan prosesi jamasan ini telah menjadi agenda wisata tidak resmi di Jogjakarta, Tiap kali diadakan Jamasan, Banyak warga Jogjakarta dan sekitarnya yang datang Berduyun-duyun untuk menyaksikan Prosesi Jamasan tersebut.

MONUMEN JOGJA KEMBALI



Mirip nasi tumpeng ya!! Sayangnya ini bukan makanan, ini adalah Monumen Jogja Kembali. Monumen yang di bangun untuk mengenang sejarah pertempuran 1 maret 1949, atau biasa disebut Serangan Umum 01 Maret 1949 ( SU 01 maret ’49).





Monumen Jogja Kembali Bangunan monumen yang terdiri dari tiga lantai terbagi dalam beberapa bagian. Seluruh bangunan dikelilingi oleh kolam air. Di lantai satu adalah museum dimana terdapat empat ruang museum yang menyajikan benda-benda koleksi berupa: realia, replika, foto, dokumen, heraldika, berbagai jenis senjata, bentuk evokatif dapur umum yang kesemuanya menggambarkan suasana perang kemerdekaan 1945-1949.

Memasuki area monumen yang berada di ring road Utara Jogjakarta ini, para pengunjung akan disambut dengan replika Pesawat Cureng di dekat pintu timur serta replika Pesawat Guntai di dekat pintu barat. Menaiki podium di barat dan timur pengunjung bisa melihat dua senjata mesin beroda lengkap dengan tempat duduknya, sebelum turun menuju pelataran depan kaki gunung Monumen. 





Di ujung selatan pelataran berdiri tegak sebuah dinding yang memuat 420 nama pejuang yang gugur antara 19 Desember 1948 hingga 29 Juni 1949 serta puisi Karawang Bekasi-nya Chairil Anwar untuk pahlawan yang tidak diketahui namanya.

Sementara itu jalan utara dan selatan terhubung dengan tangga menuju lantai dua pada dinding luar yang melingkari bangunan terukir 40 relief yang menggambarkan peristiwa perjuangan bangsa mulai dari 17 Agustus 1945 hingga 28 Desember 1949. sejumlah peristiwa sejarah seperti perjuangan fisik dan diplomasi sejak masa Proklamasi Kemerdekaan, kembalinya Presiden dan Wakil Persiden ke Jogjakarta hingga pembentukan Tentara Keamanan Rakyat tergambar di relief tersebut.


Sedangkan di dalam bangunan, berisi 10 diorama melingkari bangunan yang menggambarkaan rekaan situasi saat Belanda menyerang Maguwo pada tanggal 19 Desember 1948, SU Satu Maret, Perjanjian Roem Royen, hingga peringatan Proklamasi 17 Agustus 1949 di Gedung Agung Yogyakarta.


 
Lantai teratas merupakan tempat hening berbentuk lingkaran, dilengkapi dengan tiang bendera yang dipasangi bendera merah putih di tengah ruangan, relief gambar tangan yang menggambarkan perjuangan fisik pada dinding barat dan perjuangan diplomasi pada dinding timur. Ruangan bernama Garbha Graha itu berfungsi sebagai tempat mendoakan para pahlawan dan merenungi perjuangan mereka.




Di Monumen ini pengunjung akan mendapat pelajaran sejarah yang sangat berharga, karena Monumen Yogya Kembali memberikan gambaran yang lebih jelas bagaimana kemerdekaan itu tercapai. Melihat berbagai diorama, relief yang terukir atau koleksi pakaian hingga senjata yang pernah dipakai oleh para pejuang kemerdekaan. 


Pengunjung bisa melihat tandu yang digunakan untuk menggotong Panglima Besar Jenderal Soedirman selama perang gerilya, seragam tentara dan dokar yang juga pernah digunakan oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman. Konon total koleksi barang-barang dalam museum tersebut mencapai ribuan.


Dengan      Melihat Diorama-Diorama dan semua yang ada di Monumen ini, Kita serasa dibawa Larut dalam masa-masa perjuangan dan semangat yang dikobarkan oleh para Pahlawan dalam memperjuangkan Kemerdekaan Republik Indonesia. Mungkin, Monumen Jogja Kembali dapat menjadi referensi anda jika sedang berkunjung di Jogjakarta. Selamat Berwisata sambil Belajar.


MUSEUM AFFANDI


Nama Affandi sudah sangat terkenal di Indonesia, Dia adalah salah satu pelukis besar yang sudah membuahkan banyak karya lukis dengan nilai seni yang tinggi. Dan Museum ini didirikan untuk mengenang dan mengabadikan karya-karya monumental dari sang Dewa Lukis.


Museum Affandi berlokasi  di Jalan Laksda Adisucipto 167, di tepi barat Sungai Gajahwong dan berhadapan dengan sebagian gedung Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Jogjakarta. Kompleks museum menempati tanah seluas 3.500 meter persegi yang terdiri atas bangunan museum beserta bangunan pelengkap, dan bangunan rumah tempat tinggal pelukis Affandi dan keluarganya. 


Walaupun Bukan seorang Arsitektur, Akan tetapi Affandi mendesain sendiri bangunan tersebut tanpa bantuan arsitek. Awalnya ia menggambar sketsa sampai mendapatkan bentuk yang sesuai dengan keinginannya. 

Setelah sketsa bangunan sudah ready, miniatur bangunan ia buat dari tanah liat. Barulah kemudian para pekerja mengerjakan bangunan berdasarkan dari miniatur yang dibuat olehnya. Ternyata, arsitektur bangunan Museum Affandi pada tahun 1981 pernah di tawarkan untuk mendapatkan Aga Khan Award dari Aga Khan Foundation, Pakistan, tetapi Affandi menolak.
 Suasana di museum memang terasa cukup teduh. Terdiri dari empat bangunan utama, yang kesemuanya terlihat artistik dengan konstruksi menyerupai pelangi.


Arsitektur bangunan Museum Affandi mengambil bentuk daun pisang untuk desain atapnya, karena menurut  Affandi, daun pisang adalah pelindung keluarganya dari penyakit cacar pada saat ia masih susah, dan juga karena daun pisang merupakan simbol perlindungan keluarganya dari panas dan hujan.

Terdapat tiga galeri utama di Museum ini. Masing-masing galeri memiliki ciri khas dan karakteristik yang berbeda-beda yang akan terasa perbedaannya ketika memasuki masing-masing galeri tersebut.

GALERI I
Pada galeri ini dapat  disaksikan hasil karya Affandi yang berupa lukisan dari tahun-tahun awal hingga tahun terakhir semasa hidupnya. Lukisan tersebut terdiri atas sketsa-sketsa di atas kertas, lukisan cat air, pastel, serta cat minyak di atas kanvas.
Hasil karya dua buah patung potret diri yang terbuat dari tanah liat dan semen, serta sebuah reproduksi patung karyanya berupa potret diri bersama putrinya, Kartika, yang aslinya menjadi koleksi Taman Siswa Jakarta.


Selain itu terdapat sepedanya dan sejumlah reproduksi di atas kanvas dan kertas. Galeri I dan Rumah Affandi yang merupakan bangunan asli museum dibangun secara bertahap oleh Affandi dan selesai pembangunannya pada tahun 1962, dan diresmikan sebagai museum pada tahun 1974.



GALERI II
Di sini dipajang sejumlah lukisan para pelukis, baik pemula maupun senior, yang ditampungnya dalam museum. Galeri yang diresmikan tahun 1988 ini terdiri dari dua lantai dengan lukisan yang dapat dilihat dari sudut pandang berbeda. Lantai pertama banyak berisi lukisan-lukisan yang bersifat abstrak, sementara lantai 2 memuat lukisan dengan corak realis namun

Galeri III
Merupakan bangunan berbentuk garis melengkung dengan atap membentuk pelepah daun pisang , di Galeri ada ruang perawatan dan perbaikan lukisan, dan di ruang  bawah tanah di gunakan sebagai tempat menyimpan koleksi lukisan.

Selain itu, terdapat studio lukis “Gajah Wong” yang diambil dari nama sungai yang ada di sebelah  museum tersebut. Dibagian tengah terdapat kafe Loteng, sebuah kafe mini dimana bangunan atas terdapat sebuah perpustakaan.

Dibagian belakang kafe terdapat ruangan kursus untuk melukis bagi anak-anak. Kursus lukis ini merupakan salah satu program yayasan Affandi yang didirikan oleh pihak keluarga sebagai bentuk serta upaya untuk melestarikan setiap karya-karya Affandi dan keberlangsungan museumAffandi.


Dan sebagai Cinderamata, pihak pengelola juga menyediakan souvenir seperti pajangan, kaos, buku serta patung-patung yang bergambarkan sang maestro ataupun salah satu karya Affandi.

Rabu, 02 November 2011

TAMAN PINTAR

TAMAN PINTAR


Tempat wisata Jogja yang satu ini memang jarang di temukan di kota lain, selain unik dan menarik tempat ini juga sangat mendidik  anak-anak ( dewasa juga termasuk..haha). Bagi warga Jogja atau bagi yang pernah berkunjung, mungkin tempat ini sudah tidak asing lagi, Tapi bagi yang belum tahu, mungkin masih penasaran.

Taman Pintar, ya itulah nama obyek wisata nya, Dari segi namanya saja , mungkin para pembaca sudah bertanya-tanya. “ Masak..!! Taman kok pintar? Apakah jika kita masuk taman itu, kita langsung jadi pintar? Mari kita cari tahu apa itu Taman Pintar.


TAMAN PINTAR
berlokasi sebelah timur jalan Malioboro Jogjakarta atau bersebelahan dengan benteng Vredeburg. Taman yang di bangun atas prakarsa (mantan) walikota Yogyakarta Bp. Herry Zudianto,SE.Akt, MM, dan dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter persegi ini,terdapat beberapa zona dengan bermacam wahana bermain dan belajar yang disertai alat peraga IPTEK.

Jadi , TAMAN PINTAR bukanlah sekedar taman untuk bermain, akan tetapi sini pengunjung  dapat menyaksikan dan mempelajari berbagai ilmu dasar fisika maupun pengetahuan Tekhnologi  terkini dalam praktek  secara langsung.
Taman Pintar memiliki beberapa Zona, Yaitu:

1.ZONA PLAYGROUND (OUTBOND)

Begitu memasuki pintu gerbang utama,  Pengunjung langsung disambut oleh zona Playground  atau playground Arena. Jalan masuk dari pintu gerbang terpecah menjadi 2 oleh sebuah koridor yang terdiri atas 3 tiang berbentuk segitiga. 

TAMAN PINTAR


Dan Di ujung koridor ada sebuah gong bertuliskan "Gong perdamaian Nusantara (sarana persaudaraan dan pemersatu bangsa)". Di sekeliling gong tersebut terdapat  logo dari semua propinsi dan kabupaten yang ada di seluruh Indonesia.





TAMAN PINTAR


Di  zona ini, para pengunjung anak-anak banyak yang bermain dan mandi  di sebuah kolam yang ada air mancurnya, ada juga Permainan cakram warna /Cakram Spektrum Warna,  dinding berdendang, Parabola Berbisik, desaku Permai, Sistem Katrol, Rumah pohon, Jembatan Goyang, Jungkat-jungkit, dan bermain  Pasir . 



TAMAN PINTAR
pinjem anak saudara


Dan Khusus di area Cakram Warna,  anak-anak dapat belajar tentang munculnya warna maupun proses terjadinya pelangi. Semua wahana bermain yang ada di Zona ini, semuanya gratis.tis

TAMAN PINTAR
lapan
2.GEDUNG PAUD

Bagi pengunjung yang punya balita atau anak usia dini, di TAMAN PINTAR ada tempat bermain khusus bagi anak  Usia dini. Tempat ini memang di desain khusus bagi anak usia dini. Dan banyak dari pengunjung , Khususnya ibu-ibu yang memanfaatkan tempat ini untuk memberi hiburan  sekaligus memberi makan atau menyuapi putra putri mereka.


3.GEDUNG MEMORABILIA

Gedung Memorabilia terdapat di sebelah barat Area Taman Pintar. Di tempat ini para pengunjung dapat melihat  miniatur bangunan keraton Yogyakarta secara detail dan menyeluruh, ada pula foto raja-raja dari Keraton Yogyakarta, mulai dari Hamengkubuwono I sampai dengan raja yang sekarang bertahta, Yaitu Sri Sultan Hamengkubuwono X.


TAMAN PINTAR
istri numpang tenar

Selain foto para raja, di tempat ini pula terdapat foto tokoh-tokoh Pendidikan di Indonesia, dan juga foto-foto Presiden  yang pernah memimpin NKRI, mulai dari Sukarno sampai dengan presiden SBY. Selain itu di tempat ini juga terdapat alat peraga yang berhubungan dengan sejarah kemerdekaan RI. Dan hal-hal yang berhubungan dengan Jogja, bisa kita jumpai di tempat ini.

4.GEDUNG OVAL DAN KOTAK

Perlu diketahui oleh para pembaca, bahwa semua yang ada di gedung Memorabilia di atas sebenarnya hanya pengantar atau istilahnya pemanasan saja dari seluruh Zona  yang ada Taman Pintar. Memasuki Zona ini, Para pengunjung langsung melewati lorong bawah air, mirip Sea World (tapi mini).

TAMAN PINTAR
oval
Setelah itu para pengunjung dapat menyaksikan berbagai macam ilmu pengetahuan dan tekhnologi  walau di sajikan dengan saangat sederhana. Dan kita diperbolehkan mencoba semua wahana dan bila perlu kita bisa meminta bantuan kepada petugas yang selalu ramah menyapa pengunjung.

Disini kita akan dipaksa berfikir dan mengingat-ingat  (secara sukarela) pelajaran dari SD maupun SMP/SMU yang pernah kita dapatkan. Apa itu Gaya Pegas, Gaya listrik, Gaya Magnet, Simbosis,    Fotosintesis, kenapa terjadi Gerhana, dan masih  banyak lagi ilmu pengetahuan alam lainnya. Tak ketinggalan pula tekhnologi terbaru yaitu seputar komputer  dan Internet.

Di semua sisi dinding , terdapat foto-foto para ahli Astronomi , fenomena alam, benda langit, dan bagian atas terdapat alat peraga sistem tata surya yang berisi Matahari beserta planet-planetnya.

Hal yang tidak kalah menarik yaitu adanya wahana simulasi gempa, Pengunjung bisa merasakan Gempa bumi sesaat, dan hal apa yang harus dilakukan untuk meminimalkan korban. Dan tepat di sebelahnya terdapat alarm peringatan dini terhadap Tsunami dimana kita dapat melihat proses terjadinya tsunami dan proses mengapa alarm tsunami biasa berbunyi jika terjadi Tsunami.

Sekarang kita menuju pintu keluar, Dan sebelum pengunjung benar-benar keluar dari Gedung ini, Ada lagi  satu tempat  yang sayang untuk di lewatkan , Yaitu Bioskop 3 dimensi. Dini pengunjung dapat menikmati tayangan film 3 dimensi dengan durasi 15 menit.

Di pintu keluar, kita disambut dengan deretan toko buku yang sudah sangat tekenal di jogja, biasa di sebut shoping center, disini ditawarkan berbagai macam buku dari berbagai disiplin ilmu.

 INFO  TIKET

1.PAUD(khusus 2-7 Thn)
   Anak         : Rp  2.000,-
2.MEMORABILIA.OVAL. KOTAK
   ANAK       : Rp    8.000,-
   DEWASA  : Rp  15.000,-

 

3.BIOSKOP 3D
   Umum      : Rp 20.000,-
   Pelajar/rombongan : Rp 15.000,-
   Sumber:www.tamanpintar.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons