Tampilkan postingan dengan label RELIGI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label RELIGI. Tampilkan semua postingan

Rabu, 21 Desember 2011

Gereja Puhsarang Kediri

Gereja Puhsarang Kediri


Gereja Puhsarang Kediri
adalah salah satu Obyek wisata lokal religi ( umat Kristiani) andalan kota Kediri sampai saat ini.
Berlokasi di kompleks Gereja Puhsarang di desa Puhsarang, kecamatan Semen, Kediri jawa timur, sekitar 10 km arah barat daya kota Kediri dan berada tepat  di lereng gunung Wilis. 


Gereja Puhsarang Kediri
didirikan atas inisiatif dari Romo Jan Wolters CM dengan bantuan arsitek terkenal waktu itu, Ir. Henricus Maclaine Pont pada tahun 1930an. Romo Jan Wolters CM adalah pecinta orang Jawa dengan segala kebudayaannya. 




Gereja Puhsarang Kediri

Gereja Puhsarang Kediri
memiliki bentuk yang unik dengan nilai Arsitektur yang tinggi. Memasuki kompleks Puhsarang, serasa memasuki sebuah candi, dengan batu-batu yang sangat banyak. Daerah disekitar gereja ini memang penghasil batu kali, yang bentuknya bulat lonjong.  Ini rupanya mengilhami arsitek Belanda yang peduli dengan konteks arsitektur dan budaya setempat,  juga pada potensi daerah lokalnya.


Gereja Puhsarang Kediri



Pada kompleks gereja yang lama terdapat miniatur Gua Maria Lourdes yang merupakan replika atau tiruan dari patung Maria Lourdes. Di seputar patung yang kecil dalam gua terdapat tulisan di atas kuningan dengan menggunakan bahasa Jawa ejaan Belanda :

Iboe Maria ingkang pinoerba tanpa dosa asal, moegi mangestonana kawoela ingkang ngoengsi ing Panjenenengan Dalem. (Bunda Maria yang terkandung tanpa noda dosa asal, doakanlah aku yang datang berlindung kepadaMu).

Gereja Pohsarang Kediri


Gua kecil yang berada di sebelah kanan Gereja ini merupakan sebuah gua yang banyak didatangi oleh bukan hanya umat Katolik untuk berdoa, melainkan juga oleh umat lain yang bukan Katolik untuk melakukan meditasi atau bersemedi untuk  memanjatkan Doa kepada Tuhan yang Maha pemurah.

Gereja Puhsarang Kediri


Bangunan Gereja Puhsarang Kediri ini penuh dengan simbolisme. Ini merupakan suatu karya arsitektur yang sangat monumental dilihat dari berbagai sudut pandang: mulai dari lokasi, waktu pembagunannya, bahan bangunan,struktur, dan tentu saja fungsi dan keindahannya. 

Semua aspek termasuk budaya setempat dan filsafat agama dipadukan dalam bentuk arsitektur dengan amat serasi dan selaras. Ini dapat dilihat dari Gedung Serba Guna Emaus Puhsarang yang sangat unik, menyerupai sebuah perahu dan gunungan, dengan struktur dan arsitektur mirip Gereja Puhsarang, Atapnya memakai bentangan baja, tanpa rangka kayu di bagian atapnya  seperti lazimnya bangunan jawa yang lain, dipadu dengan bentuk genting yang khas pula.

Gereja Puhsarang Kediri


Kompleks gereja Pohsarang merupakan suatu usaha untuk menampilkan umat kristiani dan tempat ibadat katolik dalam budaya setempat. Banyak orang berpendapat bahwa bangunan yang dibuat di Puhsarang indah dan unik serta merupakan karya monumental yang patut untuk dipelihara dan dijaga agar tetap terjaga kelestariannya.

Gereja Puhsarang Kediri


Dengan ramainya kunjungan umat kristiani maupun wisatawan umum ke Gereja Puhsarang Kediri , Baik dari wilayah Kediri sendiri maupun dari luar kota (termasuk mancanegara) jelas akan berdampak pada peningkatan ekonomi  Masyarakat di sekitar gereja Pohsarang Kediri. Pengunjung dapat membeli cinderamata khas wisata religi di tempat ini.

Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Indonesia  terkenal dengan  kemajemukan  budaya. Keberagaman suku, agama, dan ras yang terkandung dalam nilai ke Bhineka an. Selain itu,  Nusantara memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Kekayaan itu menjadikan Indonesia  selalu menarik untuk  dikunjungi wisatawan.


Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Dan salah satu tempat wisata yang menarik untuk anda kunjungi adalah  Klenteng Sam Poo Kong Semarang. Berlokasi  di sebelah barat daya kota Semarang , tepatnya di daerah Simongan. Jl. Simongan Semarang di bawah naungan Yayasan Klenteng Sam Poo Kong Gedung Batu. Saat ini , selain berfungsi sebagai tempat ibadah, kawasan Klenteng Sam Poo Kong Semarang juga menjadi  salah satu tujuan wisata lokal di semarang yang menarik banyak minat wisatawan , baik Domestik maupun mancanegara. Pengunjung juga dapat berfoto dengan pakaian ala prajurit Cina di tempat tersebut. 

Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Keberadaan  Klenteng Sam Poo Kong Semarang tak lepas dari sosok Laksamana Tiongkok bernama Zheng He. Menurut sejarah, Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menelusuri pantai laut Jawa untuk tujuan politik dan dagang, karena ada awak kapal yang sakit ia memutuskan untuk bersandar terlebih dahulu  disebuah desa, yang bernama Simongan Karena merasa nyaman di tempat itu, ia memutuskan untuk beberapa waktu menetap ditempat tersebut.



Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Namun karena ia harus melanjutkan perjalanan ia pun meninggalkan tempat tersebut,tapi banyak awak kapalnya yang menikah dengan warga setempat dan menetap di daerah Simongan. Tak heran sampai sekarang daerah Simongan banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tiongkok. Untuk mengenang jasa-jasa dari Laksamana Zheng He/Cheng Ho, penduduk setempat mendirikan sebuah Klenteng disekitar gua tempat dimana ia sering menghabiskan waktu untuk bersemedi, yang akhirnya disebut dengan Klenteng Sam Poo Kong atau Sam Poo Thay DJin.

Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Keberadaan Klenteng Sam Poo Kong  Semarang ini memberikan inspirasi bagi berkembangnya berbagai legenda mengenai Kota Semarang. Tiap tahun bertepatan tanggal 29   Lak Gwee penanggalan Tionghoa, diadakan upacara ritual memperingati hari ulang tahun Sam Poo Tay Djien.

Klenteng Sam Poo Kong Semarang
terdiri atas sejumlah anjungan. Bangunan pemujaan utama ialah Klenteng Besar dan gua Sam Po Kong, Klenteng Tho Tee Kong : tempat - tempat pemujaan Kyai Juru Mudi, Kayai Jangkar, Kyai Cundrik Bumi dan mbah Kyai Tumpeng.Klenteng Besar dan gua merupakan bangunan yang paling penting di antara semuanya ,dan merupakan pusat seluruh kegiatan pemujaan di komplek tersebut  Gua yang memiliki mata air yang tak pernah kering ini dipercaya sebagai petilasan dan dibangun sebagai duplikat tempat yang pernah ditinggali.

Klenteng Sam Poo Kong Semarang


Sam Po Tay Djien ( Zheng Ho ),yang telah roboh. bangunan klenteng meerupakan bangunan tunggal beratap susun. Berbeda dengan type klenteng yang ada di Pecinan, klenteng ini tidak memiliki serambi atau balai gerbang yang terpisah. Pada bagian tengah terdapat ruang pemujaan Sam Po.Gua batu sebagaimana tersebut di atas terdapat di dekatnya. Facade gua berlukisan sepasang naga dengan bola api yang terletak di tas ambang pintu masuk yang sempit.Klenteng Tho Tee Kong atau Toapekong Tanah atau Ho Tek Tjin Sin yang terletak di belakang pintu gerbang, merupakan yang paling populer.

Di kalangan masyarakat yang agraris, Dewa Bumi ini sangat dihormati dan selalu dimintai berkahnya. Klenteng Cap Kauw King, tempat pemujaan Tho Tee Kong pula, berkaitan dengan klenteng ini. Tidak pula dijumpai serambi seperti pada klenteng di Pecinan. Tempat pemujaan Kyai Jurumudi dipercaya sebagai makam Wang Jing Hong, wakil Zheng Hoo dalam pelayarannya. 




Klenteng Sam Poo Kong Semarang

Bangunan makam merupakan bangunan sederhana beratap pelana. Pintu masuknya terletak di tengah dan di kedua sisinya terdapat jendela bundar. Di bawah kedua jendela bundar terdapat lukisan berwarna yang mengisahkan perjalanan pelayaran Sam Po. 

Anjungan Kyai Jangkar memiliki tiga altar, yaitu altar Hoo Ping, yaitu para pelaut dan pembantu Zheng Ho yang gugur pada saat menunaikan tugasnya; altar Nabi Kong Hu Cu di tengah; dan altar pemujaan mbah Kyai Jangkar di sebelah kanan. Anjungan Kyai Cundrik Bumi merupakan petilasan tempat anak buah Zheng Ho menyimpan segala macam senjata. Sedangkan anjungan Kayi Tumpeng yang terletak di ujung selatan komplek dipercaya sebagai tempat anak buah Zheng Ho bersantap pada masa lalu. Bangunan ini sekarang dipakai untuk bersemedi atau menyepi.

Sumber :  www.semarang.go.id
 


           

Sabtu, 08 Oktober 2011

MASJID DEMAK


Masjid Agung Demak adalah salah satu masjid tertua di indonesia. Masjid ini terletak di desa Kauman, Kabupaten Demak, Propinsi Jawa Tengah. Masjid Demak ini diyakini sebagai tempat berkumpulnya para wali yang menyebarkan agama Islam ditanah jawa atau dikenal  dengan sebutan  walisongo. Pendiri masjid ini adalah Raden Fatah, yaitu raja pertama dari Kerajaan/Kesultanan Demak Bintoro, sekitar abad ke-15 Masehi.


Masjid Demak yang memiliki ukuran 31 meter x 31 meter serta serambi ukuran 31 meter x 15 meter itu merupakan bangunan limas dengan keunikan tersendiri. Masjid Demak disokong oleh 4 pilar atau tiang utama yang dibuat khusus oleh empat orang wali.

Di  samping bangunan utama, juga terdapat serambi masjid yang berukuran31 x 15 m  dengan panjang keliling 35 x 2,35 m, bedug dengan ukuran 3,5x 2,5 m, dan tatak rambat dengan ukuran 25 x3 m. 


Serambi masjid berbentuk bangunan yang terbuka. Bangunan masjid ditopang  dengan 128 soko/tiang, yang empat di antaranya merupakan soko guru sebagai penyangga utamanya. Tiang penyangga bangunan masjid berjumlah 50 buah, tiang penyangga serambi berjumlah 28 buah, dan tiang kelilingnya berjumlah 16 buah.



Masjid  Agung Demak merupakan salah satu masjid tertua di Indonesia. Masjid ini memiliki nilai historis yang sangat penting bagi perkembangan dan penyebaran agama Islam di tanah air, tepatnya pada masa Kesultanan Demak Bintoro. Banyak masyarakat mempercayai masjid  ini sebagai tempat berkumpulnya para wali. penyebar agama Islam di tanah jawa, yang lebih dikenal  dengan sebutan Walisongo (WaliSembilan). Para wali ini sering berkumpul untuk beribadah, berdiskusi tentang penyebaran agama Islam, dan mengajarkan ilmu-ilmu Islam kepada penduduk sekitar. Oleh karenanya, masjid ini bisa dianggap sebagai saksi hidup penyebaran agama  Islam di Indonesia dan bukti kemegahan Kesultanan  Demak Bintoro.

Di lingkungan Masjid Agung Demak ini terdapat sejumlah benda-benda peninggalan bersejarah, seperti Saka Tatal, Dhampar Kencana, Saka Majapahit, dan Maksurah. Di samping  itu, di lingkungan masjid juga terdapat komplek makam sultan-sultan Demak dan  para abdinya, yang terbagi atas empat bagian:
1. Makam Kasepuhan, yang terdiri atas 18 makam, antara  lain makam


2. Sultan Demak I (Raden Fatah) beserta istri-istri dan
    putra-putranya,  yaitu Sultan Demak II (Raden Pati Unus) dan Pangeran Sedo Lepen (Raden  Surowiyoto), serta makam putra Raden Fatah, Adipati Terung (Raden Husain).

3. Makam Kaneman, yang terdiri atas 24 makam, antara lain makam Sultan Demak III (Raden Trenggono), makam istrinya, dan makam  putranya, Sunan Prawoto (Raden Hariyo Bagus Mukmin). 

4. Makam di sebelah barat Lasepuhan dan Kaneman, yang terdiri atas makam Pangeran Arya Penangsang, Pangeran Jipang, Pangeran Arya Jenar, Pangeran Jaran Panoleh. 

Makam lainnya, seperti makam Syekh Maulana Maghribi, Pangeran Benowo, dan Singo Yudo.

Di bagian samping masjid ada ruangan kecil berfungsi sebagai museum penyimpan benda-benda bersejarah. Di sini juga tersimpan bekas tiang soko guru dan sirap karena masjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi, tetapi sebagian besar masih asli.  Ada pula kentongan  kuno dan yang sangat menarik ada kitab tafsir  Al Qur'an hasil tulisan tangan Sunan Bonang yang tersimpan dalam lemari kaca
 
Di sekitar masjid terdapat sejumlah penginapan. Di samping itu, juga terdapat banyak  penjual makanan, minuman, cinderamata, dan oleh-oleh untuk dibawa pulang.

Jika anda sedang bepergian melalui pantai utara jawa (Semarang ke timur), maka sangat sayang jika anda melewatkan obyek wisata lokal Religi yang satu ini. Disamping berwisata ditempat ini pula kita bisa belajar tentang sejarah penyebaran dan perkembangan agama Islam di tanah jawa, Khususnya pada masa pemerintahan kerajaan Demak Bintoro.

Selasa, 04 Oktober 2011

MAJT


Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) adalah satu-satunya obyek wisata "lokal" Religius andalan propinsi jawa tengah, yang dibangun pada tahun 2001 sampai dengan 2006 ini berada di kawasan Semarang Timur, tepatnya berlokasi di Jalan Gajah Semarang. Masjid yang megah dan spektakuler ini berdiri di atas lahan 10 hektare dan memiliki fasilitas yang sangat lengkap, seperti convention hall (auditorium), souvenir shop, pujasera, gedung perkantoran, perpustakaan, dan menara pandang.


Masjid Agung Jawa Tengah bangunannya meneladani prinsip gugus model kluster dari Masjid Nabawi di Madinah. .Bentuk penampilan arsitekturnya merupakan gubahan baru yang mengambil model dari tradisi para wali dengan membubuhkan corak universal arsitektur Islam pada pada bangunan pusatnya dengan menonjolkan kubah utama yang dilengkapi dengan minaret runcing menjulang di keempat sisinya. 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons